Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera memindahkan ibu kota, dan Kalimantan menjadi lokasi tujuan pemindahan. Nantinya, di ibu kota baru ini akan dibangun berbagai fasilitas dan bangunan yang mengikuti konsep dasar yakni Forest City.
Berdasarkan dokumen gagasan rencana dan kriteria desain ibu kota baru dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), seperti yang dikutip detikFinance, Rabu (21/8/2019), di ibu kota baru ini akan dibangun Monumen Pancasila dan transportasi publik berbasis rel yang terintegrasi, seperti Moda Raya Terpadu (MRT).
Monumen pancasila ini akan dibangun di tengah lapangan ibu kota. Monumen ini dibangun sebagai simbol identitas negara. Sehingga, nantinya dengan ada monumen Pancasila ini dapat menghimpun keberagaman sesuai Bhineka Tunggal Ika dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Lalu, demi mewujudkan ibu kota baru yang cerdas dan modern, serta berstandar internasional, ibu kota baru ini akan dilengkapi dengan moda transportasi publik yang terintegrasi. Sehingga, nantinya ibu kota ini akan menjadi kota yang berorientasi pada transportasi publik berbasis rel, non motorized mode atau sepeda dan pedestrian yang terintegrasi.
Non motorized mode itu maksudnya, dalam ibu kota baru ini akan diperbanyak ruang terbuka publik sehingga aksesibilitas masyarakat lebih besar, serta menyesuaikan konsep Forest City. Pasalnya, rencana pemerintah yakni akan tetap mempertahankan keberadaan hutan Kalimantan yang menjadi lokasi pembangunan ibu kota baru ini.
Untuk MRT sendiri, sebelumnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan MRT juga menjadi bagian pembangunan di ibu kota baru nanti. Menurutnya, angkutan massal merupakan pilihan utama untuk transportasi dalam kota. Terlebih lagi, ibu kota baru nantinya akan jadi suatu kota yang besar menurut Budi. Yang pasti, Budi mengatakan MRT pasti direncanakan di sana secara bertahap.
"Masa depannya sama, mesti MRT karena angkutan massal satu pilihan yang menjadi keniscayaan. Apabila itu jadi suatu kota besar. Planning-nya pasti ada MRT, dan itu bertahap," kata Budi ditemui di kantor Ditjen Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (16/8/2019).
Kemudian, Jokowi sebelumnya juga menegaskan program pembangunan transportasi massal terus berlanjut. Salah satunya adalah pembangunan MRT.
Rencana itu disampaikan Jokowi dalam pidato RAPBN dan Nota Keuangan 2020 di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (16/8/2019). Menurut Jokowi, MRT dibangun untuk menghubungkan sistem transportasi di kota-kota besar semakin efisien sekaligus menjalankan program transportasi ramah lingkungan.
"Kita juga akan meneruskan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) dan transportasi massal lainnya, agar keseluruhan sistem transportasi di kota-kota besar semakin efisien, semakin bersih dari polusi, dan terkoneksi secara menyeluruh," ujar Jokowi.
BANDAR DOMINO99 | AGEN BANDARQ | AGEN POKER | DOMINO ONLINE | AGEN DOMINO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar